[Catatan Perjalanan]-Bangkok, Let Me Come Back!

IMG20151110172023
‘No caption needed.’

Sebenarnya perjalanan ini sudah berlangsung hampir satu  tahun yang lalu. Entah nyantol di mana, ide-ide tulisan yang rencananya ingin dibuat jejaknya di blog, menguap begitu saja. Tapi hari ini –di tengah kejenuhan menulis skripsi, saya kok ingin menuliskannya lagi, ya. Setidaknya untuk mengobati rindu dan keinginan saya untuk kembali.

Ah, Bangkok, let me come back.

Well, cerita ini saya awali dari ‘kenapa akhirnya saya menginjakkan kaki di negeri Gajah Putih ini.’ Ini bukan wisata, sama sekali bukan. Boro-boro wisata ke luar negeri, ke Lombok yang kece-nya minta ampun, saya belum pernah. Lah, terus ngapain akhirnya nyasar di Bangkok. Jadi ini semacam internship alias magang. Wow, magang! Keren! Hmm… ini nggak ada keren-kerennya. Beneran, biasa saja. Soalnya ini agenda rutinan kampus dan bayar sendiri –meskipun dapat amplopan yang lumayan buat beli gadget baru.

However, saya tetap bersyukur bisa terdampar di sana. Iya, kalian yang belum pernah ke luar negeri, saya sarankan tuliskan salah satu wish-list kalian pas buat resolusi awal tahun ‘jalan-jalan ke luar negeri’ atau ‘seminar internasional di luar negeri’ atau apapun yang ada tulisan luar negeri-nya.

Lah, bro, Indonesia aja udah keren. Ngapain repot-repot ke luar negeri. Buang-buang duit.

Memang Indonesia keren. Saya dulu jua berpikiran sempit seperti itu. Tapi coba lihat dari sudut pandang yang lain. Dengan kalian pernah menjejakkan kaki di negara tetangga, kalian akan belajar dan memahami banyak hal. Mulai dari fashion, kuliner, agama, budaya dan hal tak terduga seperti pengalaman saya tahu ada masjid  Jawa didekat Surasak –tak jauh dari Bangkok. Saya sungguh terkejut melihat perkampungan dengan orang-orang persis seperti orang-orang di kampung saya. Ternyata mereka adalah keturunan K.H. Ahmad Dahlan, pencetus Muhamadiyah. Mungkin kalau tidak begini saya tidak akan pernah tahu kalau ada keturunan beliau di negeri ini.

 Back to the topic. Akhirnya dari ketidak kerenan saya bisa ke Bangkok, pada tanggal 30 Oktober dini hari saya mendarat dengan selamat di bandara internasional Don Mueang. Tentunya dengan lelah yang luar biasa. Karena pesawat terpaksa harus delay akibat kebakaran hutan yang melanda Indonesia kala itu. But well, saya tetap harus bersyukur pernah terdampar di negara yang masuk daftar wish-list saya. *kedip-kedip*