Puasa Ramadan Ala Mahasiswa X Pekerja AKAP, Biar Kamu Kuat Sampai Akhir

puasa
Sumber gambar dari google.

Apa sih makna puasa bagi kamu? Sekedar mengalihkan ‘jam makan’ atau benar-benar mengistirahatkan pencernaan? Nah, bagi sebagian orang, selain waktunya memperbanyak ibadah ada pula yang beranggapan waktunya mengistirahatkan badan dari rutinitas untuk lebih banyak melakukan ibadah tidur [upss]. Sehingga sering kali puasa menjadi alasan untuk menyedikitkan aktivitas. Boleh, sih, sah-sah saja kalau kamu ingin mengurangi aktivitas. Tapi untuk kamu yang kebetulan punya rutinitas harian yang padat, harus kuliah tapi kerja juga, ditambah kuliahnya antar provinsi kayak saya [curcol], pulang-pergi, tak ayal kadang muncul perasaan ‘kuat nggak ya kira-kira puasanya?’. Bisa dibilang ini hal yang cukup mengganggu pikiran awal Ramadan ini sebagai pemula di dunia nglaju-an [read: Para PP-er Jogja-Solo]. Alay kayak anak kecil ya. But everything running well so far. Tentunya ada beberapa hal yang saya lakukan supaya rutinitas harian berjalan laiknya biasanya tapi puasa ramadan tetap selesai dengan baik.

 

Nah, apa saja yang saya lakukan kira-kira untuk menjaga stamina tetap oke punya.

Perbanyak Minum Air Putih

Saya sebenarnya bukan tipe orang yang cukup kuat minum pada hari-hari biasanya, tapi selama puasa ini saya mewajibkan diri untuk minum paling tidak 4 botol tupperware ukuran 600ml setiap harinya. Mulai dari bangun tidur setengah botol, usai makan sahur setengah botol sisanya. Beberapa kali bahkan lebih. Waktu berbuka setengah botol dilanjut setelah salat maghrib. Kemudian minum lagi sebelum tarawih dan sesudahnya. Terakhir, sebelum bangun tidur masih minum lagi. Dengan begitu badan tetap segar meskipun sudah sore.

Istirahat yang Cukup dan Berkualitas

Gimana mau istirahat, sampai rumah buka beberapa menit kemudian berangkat ke masjid untuk tarawih.

Tidur cukup yang berkualitas itu tidak kemudian sama dengan harus 8 jam, lama dst dalam versi saya. Tentu cukup yang dimaksud disesuaikan dengan kondisimu. Misalnya, jika puasa Ramadan saya disiplinkan diri untuk tidur tidak lewat dari pukul 12 malam. Kemudian jam 3 bangun untuk sahur. Tapi saya merasa cukup dengan tidur selama itu. Nah untuk tahu seberapa lama tidur cukup menurutmu, tentu hanya kamu dan Tuhan yang tahu [ups]. Tips simpel, jangan mikir mantan kalau ingin tidur yang berkualitas. Itu sih, wkwk.

Nah, karena kebetulan saya menggunakan keret api, which is enak banget jalannya, tidak harus kena macet dan banyak guncangan alias stabil. Biasanya setengah dari perjalanan saya gunakan untuk tidur juga. Lumayan tambahan, jadi mala harinya tidak perlu nuntut jam tidur tambahan.

Jaga Pola Makan dan Minum

Hindari makan-makanan yang pedas dan minuman manis, biasanya itu membuatmu lebih cepat merasa haus. Tips khusus, biasanya kalau pas sahur di rumah, saya sempatkan buat jus kurma. Atau kalau tidak sempat usai makan sahur saya makan tiga biji buah kurma, sesuai sunah Rasul gitu. Kalau menurut kamu terlalu ribet, cukup beli sari kurma kemasan botol yang kurang lebih harganya 25K. Oya, by the way, porsi nasi yang saya makan sedikit. Tidak seperti tahun-tahun lalu yang sahur kalau belum kenyang rasanya gimana gitu.Tapi ternyata dengan menjaga porsi nasi standar cukup, badan juga terasa lebih enakan.

Niatkan Lillah

Terakhir, biar ada sentuhan religinya, niatkan ibadah karena Allah. Rasanya bakal enteng, adem, dan seberat dan sejauh apapun perjalanan rasanya tidak ada yang berubah. Beda lagi kalau niatnya karena pacar, upss.

Well, itu sedikit tips dari saya untuk para fighter jalanan a.k.a pelaju. Selamat menjalankan ibadah puasa.

 

*AKAP: Antar Kota Antar Provinsi

Tinggalkan komentar