[Catatan Perjaanan]-Orang Indonesia Doyan Belanja

IMG20151030170708
Nungguin Tuk-Tuk di depan KBRI. Biar kumut-kumut yang penting happy. // Foto milik pribadi.

Hari itu jalanan di depan Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Thailand tampak padat merayap. Masih dengan antusiasme yang cukup besar ditambah perut yang minta diisi nasi, kami tampak sumringah ketika salah seoarang guru menyuruh kami untuk jalan-jalan dan menawarkan diri untuk mencarikan Tuk-tuk. Becak motor berkecapatn tinggi dan bisa dinaiki sampai 5 orang. Kalau di Indonesia sejenis dikenal dengan nama Bemo. Bedanya Tuk-Tuk  samping kanan-kiri dibiarkan terbuka.

Walhasil kami yang masih berseragam –baru selesai serah terima mahasiswa magang dari dosen ke pihak sekolah dan atase pendidikan, dan masih ditemani seorang dosen dan staff dari Kemdikbud akhirnya membelah kemacetan dengan tuk-tuk menuju MBK. Salah satu pusat perbelanjaan yang lumayan terkenal di Bangkok ini. Jaraknya pun ternyata tidak terlalu jauh dengan KBRI maupun apartemen kami.

Pas masuk, ada yang menarik perhatian saya. Pedagang manik-manik, baju, dan beragam jenis barang lainnya bisa berbahasa Indonesia. Usut punya usut, rupanya kebanyakan pelanggan mereka adalah orang Indonesia.

Bah, saya mringis.

Tidak berhenti di situ. Ketika kami terus keliling, kepiawaian pedagang di sana dalam berbahasa Indonesia pun membuat saya semakin merasa; well, we’re shopaholic!

Setelah mendapatkan barang yang diinginkan [ceritanya kan lagi nemenin dosen belanja oleh-oleh] akhirnya saya dan rombongan mencari makan. Ya, karena sejak kemarin belum ada nasi yang masuk [efek jetlag dan males keluar apartemen].

Tapi, guys, ada cerita menarik di balik makan malam pertama kami di negeri gajah ini. Ha-ha-ha. Kalau diinget pahit. Tapi ceritanya terpaksa diputus dulu. Mau ngabuburit. Ada tontonan bagus di kampus. Selamat ngabuburit, deh.

See you….

 

 

 

Tinggalkan komentar